FXSSI.StopLossClusters
FXSSI.StopLossClusters Tangkapan layar (8)
FXSSI.StopLossClusters - Gambaran
Dulu, seorang trader pemula berpikir:
“Jika saja saya tahu di mana para trader lain menempatkan Stop Loss mereka, performa perdagangan saya akan meningkat dengan signifikan.”
Pada waktu itu, keinginan seperti itu tak lebih dari sekedar sebuah mimpi yang naif.
Si trader bahkan tak bisa membayangkan bahwa saat ini, kita akan berkesempatan untuk menggunakan sebuah indikator seperti FXSSI.StopLossClusters, dalam terminal MT4/5 favorit kita.
Indikator StopLossClusters
Indikator Stop Loss Clusters (SLC) menunjukkan di mana kebanyakan partisipan pasar perdagangan menempatkan Stop Loss mereka untuk melakukan perdagangan. Akumulasi-akumulasi terbesar dari order-order ini, yaitu klaster-klaster, ditampilkan oleh indikator SLC pada grafik di terminal MT4 atau MT5.
Klaster (akumulasi) menunjukkan sebuah kisaran kecil pada skala harga dari sebuah aset, di mana di dalamnya terdapat jumlah yang signifikan dari berbagai Stop Loss yang ditempatkan oleh partisipan pasar perdagangan lainnya.
Khususnya, klaster-klaster yang terbentuk di harga lokal terendah dan tertinggi, atau level support dan resistance utama.
Dari semua klaster Stop Loss, indikator SLC hanya menampilkan dua yang terbesar pada grafik: pertama adalah yang di atas harga terkini, dan kedua adalah yang di bawahnya.
Semakin besar volume total klaster, maka akan semakin tebal garis indikator SLC yang ditampilkan pada grafik. Dengan demikian, indikator menambahkan dimensi ketiga (volume klaster) pada grafik, menyerupai sebuah heat map.
Mengapa penting untuk mengetahui di mana Stop Loss “kerumunan” pasar perdagangan ditempatkan?
Dari awal memulai karir dalam perdagangan mata uang, setiap trader akan selalu diingatkan akan pentingnya Stop order yang aman. Memang benar, melakukan perdagangan tanpa Stop Loss sangatlah beresiko.
Mengikuti rekomendasi ini, kebanyakan trader menempatkan Stop Loss mereka dengan pendekatan berbeda, dan bahkan beberapa dari mereka menempatkan Stop order secara acak pada grafik.
Meskipun teknik penempatan Stop Loss bervariasi, pada akhirnya, distribusinya akan tidak merata. Alasannya adalah para trader menggunakan trik-trik perilaku yang sama, yang dikenal sebagai Perangkap Psikologis.
Klaster-klaster dari semua Stop order yang dihasilkan pada level harga tertentu menjadi seperti “bahan bakar” untuk terjadinya fluktuasi harga intensif.
Contoh berikut ini menunjukkan betapa mungkinnya harga berinteraksi dengan klaster-klaster Stop loss yang besar.
Terkadang, sulit untuk memprediksi ke mana harga akan berpindah setelah sebuah klaster terbentuk. Akan tetapi, jelaslah bahwa klaster-klaster menarik harga untuk mendekatinya seperti sebuah magnet.
Dengan adanya informasi pada klaster-klaster Stop order, Anda setidaknya terlindungi dari fakta bahwa Stop Loss Anda akan mengikuti berbagai Stop Loss yang ada di “kerumunan” pasar perdagangan.
Berbicara mengenai kerumunan, kami tidak ingin menyinggung siapa pun, atau mengelompokkan para trader menjadi trader yang cerdas dan yang tidak cerdas. Kata “kerumunan” tak lebih dari sebuah pengistilahan untuk menyebut para trader yang kalah dalam pasar perdagangan. Itu bukanlah pengistilahan dari kami, melainkan dari pasar perdagangan itu sendiri.
Perdagangan dengan Indikator SLC
Hal yang paling penting dalam melakukan strategi perdagangan dengan cara yang tidak biasa adalah mengetahui di mana berbagai Stop Loss dari para partisipan lainnya ditempatkan.
Dengan informasi ini, seorang trader dapat dengan lihai menghindari area-area berbahaya ketika menempatkan Stop order, atau dengan sengaja menyelipkan Take Profit mereka ke dalam area klaster Stop Loss.
Indikator SLC bukanlah satu-satunya sistem perdagangan, tetapi menjadi alat untuk mencapai objektif-objektif tertentu.
Indikator ini digunakan untuk:
- Menentukan poin-poin masuk/keluar;
- Menempatkan Take Profit;
- Menempatkan Stop Loss dengan tepat;
- Pada tingkat lebih rendah, menentukan arah sebuah perdagangan.
Poin-poin masuk dan keluar yang bagus
Pernyataan di bawah ini adalah benar ketika berbicara mengenai poin-poin masuk dan keluar yang bagus: Anda harus menjual ketika setiap orang membeli, dan membeli ketika setiap orang menjual. Dengan begitu, ketika klaster Stop Loss berada di atas, yang sebenarnya menunjukkan perdagangan Beli, kita harus menjual pada level-level ini. Kita bisa melakukannya dengan dua cara:
- Menutup sebuah perdagangan Beli, yang sebelumnya dibuka, dengan Take Profit.
- Membuka sebuah perdagangan Jual baru dengan bantuan Limit order.
Pada kedua kasus, sebuah Stop Loss dari penjual akan bertindak sebagai rekanan dalam perdagangan Jual kita. Hal yang sama berlaku juga dalam perdagangan Beli: seorang pembeli lain masuk ke pasar perdagangan di saat harga lebih menguntungkan akan menjadi rekanan bagi Stop Loss dari pembeli.
Gambar berikut ini menunjukkan sebuah contoh bagaimana sebuah klaster dari berbagai Stop Loss dapat digunakan sebagai sebuah pivot point ketika “membeli” Stop Loss-Stop Loss para pembeli.
Dua teknik yang dijelaskan di atas masih sedikit berbeda satu sama lain dalam hal ide yang yang terkandung di dalamnya. Pada kasus pertama, kita perlu likuiditas untuk keluar dari sebuah perdagangan dengan keuntungan, tanpa mempedulikan ke mana harga bergerak. Pada kasus kedua, kita membuka perdagangan baru dengan harga yang berbalik dan bergerak turun.
Menempatkan Take Profit dengan Indikator SLC
Indikator SLC adalah yang terbaik dalam hal menempatkan Take Profit secara efektif.
Logikanya sederhana: jika Anda membuka sebuah perdagangan, tempatkan Take Profit pada level klaster Stop Loss.
Klaster atas atau bawah bergantung pada arah perdagangan: yang bawah untuk perdagangan Jual, dan yang atas untuk perdagangan Beli.
Mengingat harga sering memicu klaster Stop Loss, Anda dapat melakukan improvisasi dalam performa perdagangan Anda.
Faktanya, Take Profit Anda bisa memicu keduanya, dari sebuah gerakan berorientasi pada target, dan mendorong harga untuk mendapatkan Stop Loss yang “mampu menjatuhkan”. Hal ini meningkatkan kemungkinan untuk memenangkan perdagangan.
Bacalah artikel “Bagaimana Menempatkan Take Profit dengan Tepat?” untuk memperoleh informasi lebih banyak mengenai teknik ini.
Menempatkan Stop Loss dengan Indikator SLC
Jika dalam hal Take Profit, kami menyarankan untuk menempatkannya pada level klaster Stop Loss, masuk akal jika Stop Loss Anda harus ditempatkan di tempat lain.
Logika di balik hal ini adalah seperti berikut: tempatkan Stop Loss Anda pada level dengan jumlah Stop Loss paling sedikit dari partisipan pasar perdagangan lainnya. Dengan itu, Anda akan mengurangi kemungkinan terpicunya Stop Loss Anda oleh pergerakan harga yang salah.
Dengan menggunakan strategi ini, pertimbangkan risk-to-profit ratio yang pantas sehingga Stop Loss Anda tidak berada terlalu jauh hanya karena lebih sedikitnya Stop Loss partisipan lainnya yang ditempatkan di sana.
Dan tetap saja, lebih baik menempatkan Stop Loss dengan order book, karena indikator SLC tidak menunjukkan area-area dengan jumlah minimum Stop Loss.
Dapatkah Saya Menentukan Arah Pergerakan Menggunakan Indikator SLC?
Mengingat indikator selalu menampilkan hanya dua klaster, Anda tentu saja akan menanyakan hal ini saat menggunakannya:
Akankah harga bergerak langsung ke klaster yang lebih besar, atau akankah ia bergerak ke yang lebih kecil terlebih dahulu? Dalam prakteknya, kedua pilihan mungkin terjadi.
Ini merupakan sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab jika Anda hanya mempunyai informasi mengenai ukuran klaster.
Sebuah klaster Stop Loss bisa menjadi dasar untuk membuka sebuah perdagangan jika:
- Klaster kedua sangat jauh dari klaster yang pertama: dengan jelas berada di luar area volatilitas harian;
- Salah satu dari klaster baru saja terpicu oleh harga, mengikuti di mana adanya sebuah pullback. Dalam kasus ini, Anda bisa membuka sebuah perdagangan menuju ke klaster kedua;
- Klaster kedua tidak terikat pada level harga ekstrim, dan secara konstan berubah.
Pada kasus-kasus lain, memasuki sebuah perdagangan menggunakan alat-alat tambahan merupakan hal yang direkomendasikan.
Anatomi dari Indikator
Data dari Order Book berguna sebagai sebuah dasar bagi indikator ini. Anda dapat melihat dua kuadran dengan histogram biru pada sisi kirinya – mereka adalah semua Stop Loss yang ditempatkan oleh para partisipan pasar perdagangan.
Untuk mengidentifikasi klaster-klaster, algoritma akan bergantian mencari semua nilai dari level-level order book hingga ia menemukan tujuh level berdekatan, dengan jumlah maksimum. Jumlah yang ada ditampilkan pada grafik. Dari ketujuh level ini, dipilihlah level dengan volume perdagangan maksimum. Ia digunakan sebagai sebuah level referensi untuk menggambar garis indikator StopLossCluster pada grafik.
Seperti indikator-indikator lainnya yang menggunakan data eksternal untuk menggambari grafik, indikator ini tidak melakukan gambar ulang, tetapi ia memiliki sebuah interval terbaru atas data tertentu yang tidak serupa dengan gambar grafik di awal dalam jangka waktu yang familiar.
Interval antara nilai indikator Stop Loss Clusters adalah 20 menit.
Indikator SLC dikembangkan untuk menyederhanakan pembacaan data dengan memvisualkan proses pembentukan klaster-klaster. Inilah sebabnya indikator disajikan dalam sebuah grafik dengan lebar garis yang berbeda. Grafiklah yang memungkinkan kita untuk melihat apakah sebuah klaster Stop Loss adalah benar, serta untuk melihat periode dan volumenya.
Kadang-kadang, perdagangan-perdagangan besar yang salah muncul di order book yang mungkin terlihat seperti klaster-klaster signifikan. Perdagangan-perdagangan yang seperti itu biasanya jangka pendek, jadi indikator SLC dapat dengan mudah menguasai penyaringannya.
Indikator SLC juga dapat membantu seorang trader pendatang baru untuk mempelajari seluk-beluk pasar perdagangan terkait interaksi harga dengan berbagai area, misalnya klaster.
Fitur Dasar Indikator
Untuk menyederhanakan perkenalan Anda kepada indikator, kami akan mendeskripsikan fitur-fitur yang paling penting:
- Volume Klaster. Garis-garis menampilkan tidak hanya level harga, di mana klaster dibentuk, tetapi juga volumenya. Visualisasi tercapai melalui bedanya lebar semua garis.
- Tahap klaster. Indikator mendukung tiga tahap pada klaster – setiap garis berikutnya akan lebih lebar. Anda dapat mengatur volume sesuai dengan setiap tahap secara manual.
- Label dan petunjuk. Pada bagian akhir grafik, Anda dapat melihat sebuah label teks yang menunjukkan ukuran volume pada bar terakhir. Anda juga dapat mengarahkan kursor ke atas pada garis StopLossClusters untuk melihat volume perdagangan pada sebuah lilin tertentu.
- Periode data ditampilkan. Indikator SLC tidak mengambil banyak tempat pada grafik Anda. Jadi, banyak trader merasa nyaman untuk membatasi riwayat yang ditampilkan, hanya untuk satu hari atau hingga klaster terakhir.
Untuk kenyamanan Anda, kami juga mengimplementasikan sistem Pembaruan Indikator Otomatis. Anda hanya perlu membuka ulang terminal Anda untuk mendapatkan versi-versi indikator terbaru. Indikator akan mengingatkan Anda di sebuah jendela terpisah.
Pengaturan Indikator
Seperti indikator-indikator kami lainnya, Anda dapat menggunakan StopLossClusters tepat di luar kotak cukup dengan menginstalnya ke grafik. Namun, kami tahu bahwa Anda suka untuk menyesuaikan indikator sendiri, jadi inilah daftar pengaturan bersama penjelasannya:
1-3 Stage Min Volume (Volume Min Tahap 1-3). Tergantung pada volume perdagangan, klaster-klaster Stop Loss ditampilkan pada grafik dengan lebar garis yang berbeda. Indikator memiliki tiga tahap klaster. Masukkan nilai volume minimum untuk klaster sehingga berada pada tahap yang tepat.
Line Width Pattern (Pola Lebar Garis). Atur lebar garis dalam piksel untuk setiap tahap. Sebagai contoh, pengaturan 1-3-5 adalah satu piksel untuk tahap pertama, tiga piksel untuk tahap kedua, dan lima piksel untuk tahap ketiga.
Limit Displayed Data (Batas Data Ditampilkan). Parameter ini menetapkan kedalaman riwayat yang indikator coba untuk tampilkan. Di awal, kedalaman maksimum dari riwayat yang dapat diunduh tergantung pada paket berlangganan yang dipilih. Namun, ketika Anda sudah menggunakan indikator, data historis disimpan di dalam perangkat keras Anda, dan dapat digunakan untuk menampilkan riwayat, yang kedalamannya melebihi batas paket berlangganan Anda. Itulah fungsi parameter tersebut.
Pengaturan Panel Indikator:
- Indicator Panel Position (Posisi Panel Indikator) – memilih sudut grafik untuk menempatkan panel indikator.
- Vertical, Horizontal Offset (Offset Vertikal, Horizontal) – mengatur offset (dalam piksel) dari sudut yang dipilih.
- Panel Initial Size (Ukuran Awal Panel) – secara bawaan (by default), pilihan ini akan mengecilkan/membesarkan panel ketika Anda membuka terminal Anda.
Color Scheme (Skema Warna). Tersedia dua skema warna: latar belakang putih dan hitam. Dengan pengaturan bawaan (by default), skema warna akan ditentukan secara otomatis.
Line Color (Warna Garis). Menentukan warna garis-garis indikator.
Bagaimana menambahkan FXSSI.StopLossClusters pada MT4/MT5
Indikator FXSSI.StopLossClusters merupakan bagian dari paket "FXSSI Pro", yang juga berisi beberapa indikator profesional.
Ikuti instruksi di bawah untuk menginstal paket indikator "FXSSI Pro" ke terminal MT4/5 Anda:
- Unduh arsip ZIP berisi indikator-indikator "FXSSI Pro" dengan mengeklik tautan yang tersedia pada bagian atas halaman;
- Ekstrak isi arsip (fail indikator dan perpustakaan DLL) ke folder MQL4/5 di terminal Anda;
- Jika sistem menawarkan untuk melakukan Penggantian Fail, click – Ya;
- Buka ulang terminal MT4/5;
- Jalankan indikator dengan melakukan klik dobel nama indikator pada Navigator MT4/MT5;
- Centang kotak "Perbolehkan Impor DLL (Allow DLL imports)" dan klik "OK";
- Ikuti Prosedur Otorisasi: klik "Tautan Otorisasi" yang akan muncul setelah Anda menjalankan indikator pertama kali, dan masuk ke akun Anda;
- Indikator akan tampil pada grafik;
- Sesuaikan pengaturan indikator menurut kebutuhan Anda: klik CTRL+I, pilih indikator dari daftar, dan beralihlah ke tab "Input".
Jika Anda mengalami kesulitan saat menginstal indikator, silakan baca instruksi detail.